Dalam hidup
bermasyarakat, manusia tidak lepas dari berkomunikasi karena hakekatnya manusia
adalah makhluk sosial. Dengan adanya hubungan yang tercipta antara manusia
dengan teknologi, muncul gagasan bahwa manusialah yang membentuk teknologi. Manusia
mengkonstruksikan teknologi untuk menjalankan kepentingannya dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Terdapat gagasan diungkapkan oleh Raymond Williams
yang mengklasifikasi 9 interpretasi dari bentuk ketidaksetujuan dari pernyataan
McLuhan bahwa “televisi membentuk dunia kita” dan membaginya menjadi dua
kategori utama: technological determinism
dan symptomatic technology. Technological determinism memandang
bahwa penemuan teknologi mengakibatkan perubahan sosial. Disisi lain, symptomatic technology percaya bahwa
media digunakan oleh tatanan masyarakat untuk memanipulasi yang lain demi
kepentingannya sendiri. William mengatakan bahwa teknologi adalah proses yang
tidak disengaja. Proses ini merupakan proses dari penelitian dan pengembangan
yang didampingi oleh kebutuhan sosial, tujuan (melakukan kegiatan) serta
prakteknya dalam menjalankan tujuan tersebut.
Dengan adanya
teknologi yang dikontruksi oleh manusia, terdapat personal connection yang muncul dalam bentuk komunikasi saat ini. Fokus
utama dari personal connection yang
ada dalam buku Baym, Personal connection
in the digital age, terletak pada internet dan ponsel, dan kedua teknologi
tersebut melebur batasan tradisional dari komunikasi yang kita mengerti; perbedaan
antara komunikasi personal dan komunikasi massa hilang, rasa yang ketat privasi
dan publisitas kabur, dan kemampuan untuk memperluas komunikasi melintasi ruang
dan waktu dengan cara baru membentuk bentuk komunikasi terlihat di media
digital.
Hubungan personal connection dengan social construction of technology adalah manusia mengkontruksi teknologi untuk mencapai tujuan yang diinginkan sehingga menciptakan suatu hubungan baru antara manusia yaitu personal connection, dimana batasan tradisional dalam hubungan manusia satu dengan lainnya terkaburkan. Melalui batasan yang terkaburkan, manusia dengan bebas meng-customize aturan yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Implementasi social construction of technology dapat
dilakukan oleh PR untuk membangun citra perusahaan/instansi/organisasi. Citra
tersebut dapat dibangun melalui personal connection melalui sosial media
seperti PR dapat menentukan mau bagaimana perusahaan dipresentasikan, sesuai
kepentngan dari perusahaan tersebut. Personal connection sebagai hasil dari social construction of technology
mengaburkan batas antara perusahaan dengan khalayak serta konsumen. PR dapat
membentuk ingin seperti apa hubungan yang ingin dibangun antara perusahaan/instansi/organisasi
dengan khalayak dan konsumen. Selain
itu, informasi yang dimassalkan melalui sosial media yang dimiliki menjadi
suatu hal yang privasi bagi orang; seakan-akan pesan tersebut hanya ditujukan
untuknya. Citra yang dibangun juga didukung oleh simbol-simbol serta bahasa
sendiri yang diciptakan oleh perusahaan/instansi/organisasi sesuai dengan
keinginan dan citra yang ingin dibangun oleh suatu
perusahaan/instansi/organisasi.
Contoh yang
dapat mudah dipahami yaitu akun twitter TNI AU (@_TNIAU). PR TNI AU menggunakan
kalimat yang akrab ditelinga anak muda seperti penggunaan kalimat “Airmin”
untuk menyebutkan seseorang yang memegang akun twitter TNI AU. Khalayak yang
mengikuti akun twitter TNI AU disapa oleh Airmin dengan sebutan “Airmen”.
Penyebutan Airmin dan Airmen merujuk pada TNI AU (Angkatan Udara) yang mana
dalam bahasa inggris, “Air” berarti “udara”, sedangkan untuk ‘min’ disini
merujuk pada ‘admin’. Lalu, “Airmen” disini ditujukan untuk menciptakan
hubungan yang lebih dekat lagi kepada khalayaknya. “Airmen” adalah sebutan bagi
tentara angkatan udara. TNI AU ingin memposisikan pengikut atau followersnya
sebagai tentara angkatann udara, agar rasa kedekatan tercipta antara instansi
dengan khalayak. Sebutan tersebut menjadi identitas tersendiri bagi TNI AU.
Selain TNI AU,
Marugame Udon juga menerapkan hal serupa di akun twitternya, @MarugameUdonID.
Di akun twitternya, Marugame Udon menyapa khalayak dan followersnya dengan
sebutan ‘kak’ untuk menciptakan rasa kekeluargaan yang mana Marugame Udon ingin
membawa citra kekeluargaan kepada khalayak.
Daftar Pustaka:
http://sevan029.grads.digitalodu.com/blog/?p=12
diakses pada tanggal 22 Februari 2017, pukul 17:00
http://journal.transformativeworks.org/index.php/twc/article/view/279/225
diakses pada tanggal 22 Februari 2017, pukul 17:35
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1215/774
dengan PDF berjudul “Implementasi Teori Konstruksi Sosial dalam Penelitian
Public Relation” diakses pada tanggal 22 Februari 2017 pukul 18:15
www.twitter.com/_TNIAU diakses pada
tanggal 22 Februari 2017 pukul 18:18
www.twitter.com/MarugameUdonID
diakses pada tanggal 22 Februari 2017 pukul 18:18
Pertamax
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeduax
BalasHapusKomen2 berfaedah wkwk
Yaampun lucu juga itu twitternya TNI AU :")
BalasHapusTp dengan citra "dekat" yg dibangun sama tni ngefek bgt g sih? I mean, kalo marugame udon kan biar banyak yg beli, tapi tni g disewakan secara umum