Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Kekuatan Ponsel dan Ruang Publik: Krisis yang Timbul dan Redam

source: https://cdn-images-1.medium.com/max/2000/1*knLE1CbshSGCCZGHIiL4Vg.jpeg Konvergensi media telah merubah peran khalayak terutama dalam proses interaksi satu sama lain menggunakan media platforms digital dan muatam media. dengan adanya konvergensi media dan kemajuan teknologi saat ini, orang-orang dapat langsung menyebarkan berita sekehendaknya, mengambil gambar, merekam video, hanya dalam satu genggam; menggunakan ponsel. Fenomena ini disebut dengan citizen journalism; dimana masyarakat biasa dapat memberikan informasi secara langsung tanpa harus memasukan beritanya ke ruang redaksi atau editor. Tinggal rekam-tulis-upload ke media sosial menggunakan jaringan internet. Dalam jurnal diambil 3 contoh yaitu wabah SARS di China, Tsunami Sumatra-Andaman di Indonesia, dan Bom di London. 3 artikel ini digunakan untuk meneliti sejauh mana ponsel menantang sumber konvensional dan informasi resmi. Penelitian ini menemukan, meskipun ada beberapa bukti tentu saja peristiwa yang diub

Mutasi Teknologi dan Konten Digital

source: http://blog.sribu.com/wp-content/uploads/2015/07/Konten-Digital-Marketng-Strategy.png Di era sekarang ini, media platform telah bermutasi yang awalnya tradisional menjadi digital. Hal ini dikarenakan perubahan struktur sosial yang dilakukan oleh manusia. Ada 4 fase yang mengawali perkembangan cara manusia berkomunikasi, pertama the tribal age. Di era ini komunikasi media dimediasi melalui komuikasi lisan karena masyarakat pada umumnya terikat dengan budaya lisan. Era selanjutnya adalah era masyarakat tulis. Dalam era ini, komunikasi manusia dimediasi oleh tulisan yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip bangunan logika. Ketiga, era percetakan yang mana komunikasi antarmanusia menekankan pada cetakan visual. Yang menjadi tonggak awal adanya era percetakan ini adalah penemuan mesin cetak oleh Guttenberg. Seiring dengan berkembangnya waktu serta adanya revolusi industri, mulailah dunia komunikasi masuk kedalam era elektronika yang menekankan pada image visual. Era ini d

Intellectual Property and The Three Musketeer: Copyright, Patent and Trademark

  Media sosial, perangkat selular, gadget, semua hal yang ada dalam kehidupan kita memiliki Intellectual Property atau yang disebut dengan Hak Kekayaan Intelektual. Semua hal yang berada di sekitar kita, utamanya teknologi, diciptakan oleh inovasi serta ide yang sudah sepatutnya dilindungi. Namun, semakin majunya teknologi serta kemudahan akses yang dimiliki, manusia dengan mudahnya dapat mencopy serta meniru ide serta inovasi yang dimiliki orang lain tanpa memerhatikan kepemilikan ide serta inovasi tersebut. “ Information wants to be free ” menjadi pernyataan yang menunjukan bahwa intellectual property saat ini telah ketinggalan zaman, dan cakupannya terlalu luas. Pernyataan itu ditujukan untuk pernyataan Stewart Brand terkait pernyataannya pada tahun 1984:  “ On the one hand, information wants to be expensive, because it’s so valuable. The right information in the right place just change your life. On the other hand, information wants to be free, because the cost of

Pengaruh McLuhan dan Konvergensi Media dalam PR

Di era teknologi yang semakin hari semakin berkembang, khususnya internet, media tradisional tidak lagi dapat menopang kebutuhan informasi kita. Media tradisional perlu ditopang media baru agar bisa bertahan. Kemajuan teknologi seolah ‘memaksa’ media tradisional untuk berkolaborasi dengan ‘new media’ demi kemaslahatan media tradisional. Maka dari itu, tercipatalah konvergensi media. Konvergensi media menurut Briggs dan Burke adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan dalam satu titik tujuan. Dengan kata lain, konvergensi media adalah penggabungan media tradisional dan media baru untuk menciptakan one-click information -ragam informasi dalam satu media.  Kemunculan konvergensi media berhubungan erat dengan gagasan Mcluhan tentang “medium is the message”. Dalam gagasan ini, media dipandang sebagai sebuah pesan yang dipahami manusia; media menjadi sebuah informasi, dan manusia lebih melihat media apa yang digunakan dalam menyebarka